Ada lebih dari 100 jenis radang sendi. Dua jenis radang sendi lutut yang umum adalah osteoarthritis (OA) dan rheumatoid arthritis (RA). OA adalah jenis yang paling umum. Ini adalah kondisi progresif yang biasanya muncul setelah usia paruh baya di mana tulang rawan di sendi lutut secara bertahap habis. RA adalah penyakit autoimun inflamasi yang dapat terjadi pada semua usia. Ini melibatkan sendi lain dan dapat mempengaruhi sejumlah sistem tubuh lainnya. Radang sendi juga dapat berkembang setelah cedera lutut. Radang sendi pasca-trauma dapat terjadi akibat torsi meniskus, cedera ligamen, atau patah lutut. Gejala dapat muncul beberapa tahun setelah cedera. OA dan RA dapat menyebabkan gejala yang serupa, tetapi ada juga beberapa perbedaan utama. Pelajari lebih lanjut di sini tentang cara mengenali setiap jenis.
Peningkatan Rasa Sakit Secara Bertahap
Nyeri radang sendi biasanya dimulai secara perlahan, meskipun dapat muncul secara tiba-tiba pada beberapa kasus. Pada awalnya, Anda mungkin merasakan sakit di pagi hari atau setelah Anda tidak aktif untuk sementara waktu. Lutut Anda mungkin sakit ketika Anda menaiki tangga, berdiri dari posisi duduk, berjalan, duduk sebentar, atau nyeri lutut saat bangun tidur bisa menjadi gejala OA. Untuk gejala RA, gejalanya sering dimulai pada persendian yang lebih kecil. Mereka juga lebih cenderung simetris, mempengaruhi kedua sisi tubuh. Sendi mungkin terasa hangat dan merah.
Dengan OA, gejala dapat berkembang dengan cepat atau berkembang selama beberapa tahun, tergantung pada individu. Gejala dapat memburuk dan kemudian tetap stabil untuk waktu yang lama, dan dapat bervariasi dari hari ke hari. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan memburuknya gejala meliputi cuaca dingin atau aktivitas yang berlebihan. Sedangkan RA, gejala biasanya muncul selama beberapa minggu, tetapi mereka dapat berkembang atau memburuk dalam beberapa hari. Flare dapat terjadi ketika aktivitas penyakit meningkat. Pemicunya bervariasi dan dapat mencakup perubahan dalam pengobatan.
Pembengkakan
Radang sendi lutut terkadang bisa menyebabkan pembengkakan. Pada OA bisa berupa pembengkakan keras, karena pembentukan taji tulang (osteofit) dan pembengkakan lunak, karena peradangan menyebabkan cairan ekstra terkumpul di sekitar sendi. Sedangkan pada RA, pembengkakan biasanya terjadi diiringi dengan demam atau rasa kelelahan. Organ tubuh lain yang dapat terpengaruh dengan perubahan inflamasi termasuk mata, jantung, dan paru-paru. Ini karena RA adalah penyakit sistemik, yang berarti mempengaruhi seluruh tubuh. Sedangkan OA, hanya berdampak langsung pada sendi yang terkena.
Buckling dan locking
Seiring waktu, kerusakan pada sendi dapat menyebabkan struktur lutut menjadi tidak stabil. Ini dapat menyebabkannya goyah. RA dapat menyebabkan kerusakan pada tendon, yang menghubungkan otot dengan tulang. Kerusakan ini dapat mempengaruhi stabilitas lutut. Taji tulang juga bisa berkembang saat tulang rawan terkikis dan tulang saling bergesekan. Ini menghasilkan permukaan bergelombang yang dapat menyebabkan sambungan menempel atau terkunci, sehingga sulit untuk ditekuk atau diluruskan.

Suara Retak
Saat Anda menekuk atau meluruskan lutut, Anda mungkin merasakan atau mendengar suara retak atau letupan. Dokter menyebutnya krepitus. Gejala-gejala ini dapat terjadi ketika Anda kehilangan beberapa tulang rawan yang membantu dengan rentang gerak yang mulus. Baik OA dan RA dapat menyebabkan kerusakan tulang rawan. Ketika tulang rawan rusak, permukaan kasar dan taji tulang berkembang. Saat Anda menggerakkan persendian, area yang tidak beraturan ini saling bergesekan.
Kelainan Bentuk Lutut
Penampilan lutut dapat berubah selama flare dan kerusakan berlanjut. Pada RA, pembengkakan dan kemerahan biasa terjadi. Dalam jangka panjang, peradangan terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan permanen pada tulang rawan dan tendon. Hal ini dapat mempengaruhi bentuk dan penampilan lutut. Sedangkan pada OA, otot-otot di sekitar lutut dapat melemah, mengakibatkan penampilan cekung. Lutut bisa mulai mengarah satu sama lain atau menekuk ke luar.