Placebo Effect? Apa itu?

0
1

Placebo atau dalam bahasa Indonesia Plasebo adalah segala sesuatu yang tampaknya merupakan perawatan medis “nyata” — tetapi sebenarnya tidak. Itu bisa berupa pil, suntikan, atau jenis perawatan “palsu” lainnya. Kesamaan semua plasebo adalah bahwa mereka tidak mengandung zat aktif yang dimaksudkan untuk mempengaruhi kesehatan.

Para peneliti menggunakan plasebo selama penelitian untuk membantu mereka memahami apa efek obat baru atau pengobatan lain yang mungkin terjadi pada kondisi tertentu. Misalnya, beberapa orang dalam sebuah penelitian mungkin diberi obat baru untuk menurunkan kolesterol. Yang lain akan mendapatkan plasebo. Tak satu pun dari orang-orang dalam penelitian ini akan tahu apakah mereka mendapat pengobatan yang sebenarnya atau plasebo. Peneliti kemudian membandingkan efek obat dan plasebo pada orang-orang dalam penelitian. Dengan begitu, mereka dapat menentukan efektivitas obat baru dan memeriksa efek sampingnya.

Apa itu Placebo Effect ?

Terkadang seseorang dapat memiliki respons terhadap plasebo. Responnya bisa positif atau negatif. Misalnya, gejala orang tersebut dapat membaik. Atau orang tersebut mungkin memiliki apa yang tampak sebagai efek samping dari pengobatan. Respons ini dikenal sebagai “efek plasebo”. Ada beberapa kondisi di mana plasebo dapat memberikan hasil bahkan ketika orang tahu bahwa mereka menggunakan plasebo. Studi menunjukkan bahwa plasebo dapat memiliki efek pada kondisi seperti: Depresi, nyeri, gangguan tidur, sindrom iritasi usus, menopause.

Dalam satu penelitian yang melibatkan asma, orang yang menggunakan inhaler plasebo tidak lebih baik dalam tes pernapasan daripada duduk dan tidak melakukan apa-apa. Tetapi ketika peneliti menanyakan persepsi orang tentang apa yang mereka rasakan, inhaler plasebo dilaporkan sama efektifnya dengan obat dalam memberikan bantuan.

Bagaimana Placebo Effect Bekerja?

Penelitian tentang efek plasebo telah difokuskan pada hubungan pikiran dan tubuh. Salah satu teori yang paling umum adalah bahwa efek plasebo disebabkan oleh harapan seseorang. Jika seseorang mengharapkan pil untuk melakukan sesuatu, maka mungkin kimia tubuh sendiri dapat menyebabkan efek yang mirip dengan apa yang mungkin disebabkan oleh obat.

Misalnya, dalam satu penelitian, orang diberi plasebo dan diberi tahu bahwa itu adalah stimulan. Setelah minum pil, denyut nadi mereka meningkat, tekanan darah mereka meningkat, dan kecepatan reaksi mereka meningkat. Ketika orang diberi pil yang sama dan diberitahu itu untuk membantu mereka tidur, mereka mengalami efek sebaliknya.

Para ahli juga mengatakan bahwa ada hubungan antara seberapa kuat seseorang mengharapkan hasil dan apakah hasil terjadi atau tidak. Semakin kuat perasaan tersebut, semakin besar kemungkinan seseorang akan mengalami efek positif. Mungkin ada efek mendalam karena interaksi antara pasien dan penyedia layanan kesehatan. Hal yang sama tampaknya berlaku untuk efek negatif. Jika orang mengharapkan efek samping seperti sakit kepala, mual, atau kantuk, ada kemungkinan lebih besar untuk terjadinya reaksi tersebut. Fakta bahwa efek plasebo terkait dengan harapan tidak membuatnya imajiner atau palsu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan fisik yang sebenarnya terjadi dengan efek plasebo. Misalnya, beberapa penelitian telah mendokumentasikan peningkatan produksi endorfin tubuh, salah satu penghilang rasa sakit alami tubuh.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini