Demam adalah suatu respon fisiologis tubuh yang ditandai dengan adanya peningkatan suhu tubuh >37.2oC (suhu tubuh normal 36.5oC – 37.2oC) yang terjadi akibat kondisi tertentu. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan terjadinya demam adalah:
a. Infeksi
Demam yang terjadi akibat infeksi dapat terjadi akut (kurang dari 14 hari) atau kronik (lebih dari 14 hari). Beberapa kondisi yang paling banyak terjadi adalah:
- Infeksi saluran pernafasan, berupa pneumonia, tuberkulosis, croup, bronkioliitis, dll
- Infeksi saluran pencernaan, berupa gastroenteritis
- Infeksi Saluran Kemih (ISK)
- Infeksi telinga, berupa otitis media
- Infeksi kulit, berupa selulitis
- Lain-lain, seperti demam berdarah, demam tifoid, malaria, hepatitis, meningitis, malignansi atau kanker
b. Imunisasi
Demam yang terjadi setelah imunisasi umumnya dikenal sebagai Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI).
c. Kondisi lain
Beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh adalah pemakaian baju yang berlebihan, yang dapat menganggu regulasi suhu tubuh
Lalu, bagaimana cara mengukur suhu tubuh? Pengukuran suhu tubuh dapat dilakukan dengan menggunakan alat yang bernama thermometer. Beberapa jenis thermometer yang dapat digunakan adalah thermometer digital dan glass. Sedangkan beberapa lokasi pada tubuh yang dapat digunakan untuk mengukur suhu tubuh adalah rektal atau anus, aksila atau ketiak, telinga, mulut, dan dahi. Dari empat lokasi tersebut, rektal atau anus memberikan hasil pengukuran suhu tubuh yang paling akurat tetapi tidak nyaman untuk dilakukan. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari, pengukuran suhu tubuh lebih banyak dilakukan di aksila atau ketiak, telinga, dan dahi.
Selain ditandai dengan adanya peningkatan suhu tubuh >37.2oC, demam juga dapat menyebabkan anak merasa tubuhnya panas, mudah haus, gelisah, hingga tidak aktif seperti biasanya. Lalu, bagaimana cara melakukan pertolongan pertama pada anak yang mengalami demam di rumah?
1. Memberikan obat anti-piretik atau penurun demam
Beberapa jenis obat penurun demam yang dapat digunakan adalah parasetamol, asetaminofen, dan ibuprofen. Namun perlu diingat bahwa pemakaian obat penurun demam harus mengikuti anjuran dokter atau sesuai dengan label etiket yang tertera dalam kemasan obat.
2. Memberi minum air putih
Pemberian minum air putih secukupnya (disesuaikan dengan kebutuhan cairan anak) saat anak mengalami demam bertujuan untuk mencegah terjadinya dehidrasi.
3. Tidak menggunakan kompres dingin atau alkohol
Penggunaan kompres dingin atau alkohol sebaiknya tidak dilakukan karena dapat menyebabkan vasokontriksi yang menghambat proses pelepasan panas dari dalam tubuh. Selain itu pemakaian alkohol di kulit juga dapat menyebabkan efek toksik.
4. Mengenakan pakaian atau selimut yang tipis
Mengenakan pakaian atau selimut yang tipis bertujuan untuk membantu proses pelepasan panas dari dalam tubuh.
5. Mandi dengan air hangat
Mandi dengan air hangat bertujuan untuk mencegah peningkatan suhu tubuh serta menggigil pada anak karena kedinginan.
Salah satu komplikasi dari demam yang paling sering terjadi adalah dehidrasi, yang ditandai dengan mulut kering, menangis tanpa air mata, buang air kecil berkurang, lemas, hingga gangguan kesadaran yang ditandai dengan anak tampak mengantuk dan sulit dibangunkan. Apabila anda menemukan kondisi ini saat anak Anda mengalami demam, maka anda perlu waspada dan segera melakukan konsultasi dengan dokter ya.