Bahaya dan Dampak Limbah Medis Jika Tidak Dikelola dengan Baik

0
7

Penanganan limbah medis masih menjadi persoalan serius yang harus segera ditangani. Apalagi, di era pandemi Covid-19, jumlah produksi limbah medis di fasilitas layanan kesehatan meningkat tajam. Data Kementerian PPN/Bappenas menyebutkan potensi peningkatan timbunan limbah medis akibat penggunaan alat pelindung diri (APD) mencapai 3-4 kali dari jumlah sebelumnya. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pun fokus menyoroti upaya yang dilakukan daerah dalam menangani masalah limbah medis, terutama dari fasilitas layanan kesehatan. Padahal, ungkap Muhadjir, UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup tegas mengatur bahwa setiap orang yang menghasilkan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) wajib melakukan pengelolaan limbah B3.

1. Infeksi

Paparan limbah medis ini bisa menyebabkan penyakit dan menyebabkan cedera. Pasalnya, limbah kesehatan juga mengandung zat berbahaya. Menurut data WHO, pengelolaan limbah medis yang buruk bisa memicu bahaya berikut:Infeksi

Limbah medis biasanya mengandung patogen penyebab infeksi, yakni virus dan bakteri. Limbah medis seringkali menyebabkan infeksi saluran pernapasan seperti uberkulosis, streptococcus pneumonia, dan virus seperti campak, yang bisa terjadi akibat pembuangan limbah yang keliru. Selain itu, limbah medis juga meningkatkan risiko hepatitis A, B, atau C, hingga HIV dan Aids yang bisa menular melalui barang yang terkontaminasi darah atau cairan tubuh.

2. Bahan Kimia Berbahaya

Limbah medis sering mengandung bahan kimia berbahaya. Jika tidak dibuang dengan tepat, bisa memicu keracunan. Bahan kimia dalam limbah medis juga bisa meningkatkan risiko penyakit pernapasan atau kulit.

3. Zat Genotoksik

Riset dari Finlandia menemukan bahwa zat genotksik pada limbah meids bisa meningkatkan risiko keguguran. Selain itu, zat genotoksik bisa meningkatkan senyawa mutagenik pada tubuh. Senyawa ini bisa menyebabkan mutasi genetik pada DNA manusia, yang bisa memicu kanker pada sel somatik. Ketika zat ini memengaruhi sel germinal (sel yang membentuk sperma dan telur), bisa menyebabkan kerusakan pada keturunan kita.

4. Zat Radioaktif

Paparan zat radioaktif bisa menyebabkan sakit kepala, pusing, mual, dan muntah. Zat radioaktif juga bosa menyebabkan luka bakar pada kulit atau sindrom radiasi akut. Zat ini juga bisa mengakibatkan efek kesehatan jangka panjang seperti kanker dan penyakit kardiovaskular. Bahkan, paparan zat radioaktif juga bisa menyebabkan kematian.

Sebelum dihancurkan, limbah medis dapat disimpan di tempat penyimpanan bahan medis habis pakai ( BMHP )

yang selanjutnya limbah tersebut dapat diolah untuk dihancurkan menggunakan alat sebagai berikut.

Contoh hasil pengolahan limbah medis

Setelah limbah medis telah diolah maka hasil pengolahan limbah medis tersebut telah aman dari dampak buruk terhadap lingkungan sekitar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini